Kamis, 12 Maret 2009

Teachers...Problems...Disaster...

Peraturan Ini dan Itu

Peraturan? Ya...wajar sih. Apalagi kalo peraturannya itu masuk akal & memang bertujuan untuk membuat kita tertib. Tapi terkadang peraturan ini lah yang membuat jadi serba salah, juga yang menyebabkan pembrontakan-pembrontakan para siswa. Misalnya, ada peraturan "dilarang membawa hape", nah...di sini peraturan memang berniat baik, tujuannya biar kegiatan belajar mengajar tidak menggangu. Tapi, kenyataannya, tetap saja banyak yang membawa handphone di sekolah...toh, apalagi yang rumahnya jauh dan punya kegiatan eksul, mereka butuh alat komunikasi untuk menghubungi keluarga mereka. Nah.., di sini yang jadi permasalahannya adalah anak-anak yang bermasalah, dalam arti mereka tanpa rasa bersalah mengaktifkan hapenya dan bermain saat pelajaran, dengan ini, habislah sudah...konsentrasi blajar hilang, dan ketika nilai mereka tidak memuaskan sekolah yang akan di salahkan...karena itulah mereka menciptakan aturan.. 

"dilarang bawa hape"

okeh...dari contoh di atas...dapat kita simpulkan bahwa asal mula peraturan yang ada di sekolah adalah dari diri kita sendiri... (diri kita adalah sumber dari aturan itu sendiri)


Penegak Keadilan...Saking tegaknya sampe keadilan ntu ga kliatan?!

Kembali lagi dengan peraturan.
Ya, siapa lagi sih kalo bukan guru yang ngawasin kita? Mereka lah ibarat polisi di sekolah...
begitu ada melihat kuku seorang siswa yang panjang..."PLAK!"...di pukul tanggannya, lalu siswa itu langsung di suruh gunting  kukunya saat itu juga, kalo ga da gunting kuku, ya pake gunting kertas (sekalian ja pake gunting rumput). Seorang siswa (cwo) punya rambut yang sedikit saja melebihi kerah..."SRET"...langsung di gunting...Baju kluar?.."BRET"..di robek deh tuh baju...

yah...oke-oke aja lhaa...kita memank di ajari sopan santun..
but...masih di pertanyakan bagi para penegak hukum nie yang masih suka sok sibuk sendiri nyari kesalahan muridnya..keadilan nie di tegakkannya hingga nggak kliatan lagi ujungnya di mana...

lebih parahnya lagi, kalo ada guru yang kurang objektif..
kalo emang salah...ya salah...ga perlu pandang bulu, tuh anak pinter kek, nggak kek...kalo di hukum ya dihukum. Lha...justru yang terjadi di sekolah kadang sama persis dengan kehidupan di luar, alias udah khasnya orang Indo. Polisi bisa nangkep mobil yang nggak matuhin lalu lintas..bah, tapi kalo plat mobilnya "RI" ?! lewat dagh...mau motong lampu merah juga, sebodo amat. Nah, ini juga masih sering terjadi di sekolah. Jika segerombolan anak yang tidak mematuhi peraturan, yang kena omel biasanya sih anak2 yang bermasalah doank, padahal yang pinter juga ngelanggar...

Kalo udah kayak gini nih...anak2 yang tadi di omelin, malah merasa nggak mendapat keadilan, merasa "kok cuman gw yang kena omel? dia nggak...", nah...dari sini timbulah pemberontakan2 baru, toh karena mereka di perlakukan demkian, mereka jadi merasa jauh dari keadilan dan akhirnya mereka ngak percayaan dengan aturan2 itu sendiri.

Lebih parahnya lagi, guru2 yang mengharapkan dirinya dihargai karena telah menegakkan keadilan, malah jadi tidak di hargai, karena terjadinya kejadian tersebut, para siswa malah akan berpikir "ih..ni guru pilih kasih"...ya.., wajar sih..., how can we be respected by everyone if we didn't respect everyone in the firstplace?

Satu lagi yang perlu di Perhatikan....akibat dari omelan para guru : PERPECAHAN
bisanya nih...kalo guru ngomelin satu kelas cuman gara2 beberapa anak yang bermasalah...
bisa terbentuk beberapa kubu yang berbeda, antara orang2 yang cuek, orang2 yang merasa bukan salah mereka, dan orang2 yang merasa dirugikan (alias ikut di omelin) cuman gara2 mereka yang di anggep bermasalah (biasanya kubu yang ke tiga ini adalah anak2 pinter, alias yang rengking2)

kubu ke tiga, yang merasa di rugikan inilah justru yang paling nggak bisa stay cool kalo di omelin guru, apalagi kalo bukan salah mereka. Nah, permasalahna yang suka terjadi adalah, jika kubu yang ke tiga ini gak siap mental, mereka malah akan jadi menyalahkan kubu2 yang lain....dan akhirnya terjadi perpecahan...(wah, runyem deh) keadilan yang tadinya ingin di tegakkna jadi malah hancur nggak berbekas. Biasanya kalo terjadi perpecahan kayak gitu, berarti mereka semua kurang saling pengertian. Penting? iyalah....rasa saling pengertian satu sama lain, ngertiin sifat orang masing2, & jangan mudah tersinggung. Misalnya, kalo ada temen tukang becanda? yah...kalo misalnya becandanya kelewatan gitu anggep aja dia lagi sakaw...

Minggu, 08 Maret 2009

The Truth Behind David Widjaja’s Incident That Has Not Yet Been Revealed.

This is the English Version of my previous post. Thank you for Felicia Yan which has spend her time for translate it.

I want to ask for a help to publish this post in any media, online forums, blog, facebook/friendster/ anything, just feel free to publish this post.

March 5th 2009 23:37

Today I and some of David’s friends from elementary – senior high school visited David’s family at their home, for expressing our lament toward the tragedy and seeking the real truth. All of us (David’s friends and teachers) believed that he did not do such a crime like what media had published. When we were just arrived, there were his parents and brother welcoming us, and we discussed what had happened there.

The more we try to figure out this case, the more we found various oddities which are not disclose. Due to clarifying from David’s best friend from NTU called Edwin who already pawned his bachelor degree we would like to express our big gratitude toward him for trying to reveal the truth. Finally we would like to spread the truth story about David Hartanto , our best friend.

Several discordances:
1 Released by Media that David had attacked Professor Chan Kap Luk, then have intention to suicide by slicing his wrist , from where that the news come from. What they purpose to publish false news mentioned that David had slashed his own wrist?

2. When David’s family arrived in Singapore on Monday 2th March 2009 at night after the incident, Family wanted directly to recognize David’s cadaver however there are certain parties not allowed them. They said that it’s already the rule, so family tried to be cooperative even at the utter shocked moment. When Family had been allowed to recognize David’s cadaver after waiting for one day, nevertheless Family only can see David’s cadaver from neck until head, while others part had covered with plastic even they had asked to open the plastic and wanted to see his entire cadaver. Family had confirmed to Singapore police there is no wound on his wrist and at that time family also found there were many plaster on his front neck (neck under chin).

The question is why they have to wait for 1 day just for seeing their son’s cadaver?
Why David’s cadaver covered with plastic and not allowed to be opened? Is there any rule like that? Or just manipulation from certain parties to cover the truth?
From where wound on his neck? Why around David’s cadaver buttock had much blood? And never had been discussed by media.

3. Due to not been allowed to see David’s cadaver, Family decided to visit the spot on Monday night, however when they were there they couldn’t see any blood left or police line, it’s already been cleaned. Only within 7 hours after incident the spot had been cleaned totally. Is there any reason why they are so rapid cleaning the spot?

4. Then Family visited David’s room and they found all the computer devices still on. Does someone who intent to suicide still switches on his computer? Even David’s friend who was online witnessed David’s msn account still appeared online. Does it looks like David wanted to end his life? Even he still played online games with his friend who visited David’s family with us until 2 am at Monday morning.

5 In Professor’s room family found there was David’s bag. In his bag family found 1.5 L mineral bottle and towel.( for those who knew David , He always brings towel to school even sometimes he put his towel on his neck. He also always brings water because his mother always instructs him to consume much water.) Does someone who want to suicide will bring this kind of stuff, it would be more easy to bring merely knife which is belongs to somebody.

6 .David’s family had been prevented to meet with Professor Chan Kap Luk with reason that at that time he was still in ICU. However Professor’s condition had been stable since Tuesday and allowed to return home on Wednesday, mentioned by Singapore media. However until today I never heard his statement towards this tragedy.

7. When family intended to meet with the witness who saw David’s suicide from 4th floor, NTU not allowed with reason that this issue should be keep confidentially. So from where we know that there is someone who saw David’s suicide, not accidently falling or there someone pushed him down?

8. Data about David and his final year project had been removed from NTU data base. Within 2 days NTU directly removed David’s data and his project. Is there any special reason behind this? Why should quickly removed his data? Don’t they have any feeling to remember their brilliant and intelligent student who won International Mathematic Olympic? Seemed like David never study in NTU.

9. The knife that had been used is from 4th hall, is that the result from investigation? Or just excused? One of our friends who study at NTU said usually Professor has small knife in his office to cut fruit. The question is that knife belongs to David or Professor Chan Kap Luk?

10. The tragedy happened at 10.45 am on Monday Singapore time. Doesn’t its oddity, merely few students who witnessing the incident? Is there any demand from NTU to remain silent?

11. The tools that had been found to stab the Professor is fruit knife without handle. Where is the handle? Is it possible to stab someone using knife without handle? Who stab who still been unknown, and the handle should be found. However there isn’t formal specify explanation about this case.

 

The fraud News about David which had been mentioned by media is not based on anything, this is the clarification: 
1. David intent to kill his professor then suicide by jumping from 4th floor and in that room merely David and Professor. David now had departure and the only witness that we had merely his Professor. How we can be convinced that his statement is true without any sufficient prove? The statement from Professor could not become a reason to blame David.

2. In some Media had Mentioned David stressed because his scholarship was terminated last month, he had attacked a wrong person because of misunderstanding. Does all this issue so oddity? David was clearly conscious that his scholarship will be terminated because his performance was falling down and that’s not professor false. Moreover David’s father claimed that David had told them 3 weeks ago, soon after he received message from NTU. And Family accepted and could bear the fee since it will be the last semester in NTU for David.

3. It is also mentioned that David was in depression, due to could not finishing his final project. David’s friend who schooled in NTU said that David project was almost accomplished. He didn’t go back home to Indonesia last semester because want to concentrate on his project. For those who knew David, David love games however one thing that we also knew he always did his duties and homework adequately without need help from someone, and cheat someone’s homework. Therefore if in Media mentioned that David attacked his Professor because he stressed couldn’t finish his project, it really does not make sense.

4. Media also said that David disappeared almost one week before the incident. Nevertheless his family knew that he was concentrating on his project. The statement that David had disappeared from society due to depression and intended to attack his professor has failed to convince us and is not valid. Within that week David chatted with his brother, and also played online games with his friends. He did not look like someone in deep depression who wanted to attack his professor.

All facts that had appeared recently, already removed the false news from Media:
1. David died due to jump from 4th floor without any wound on his wrist and with wound on his neck and buttock.

2. Professor checked out from hospital within 2 days without any clarification and picture whether he experienced dire injured or not.

Speculations and Other Possibilities:
Did David stab his professor when he was facing computer screen? If yes, it is impossible to recover soon within 2 days.

Is there any possibility that the professor attacked David? We don’t know, if yes. What would be his motive?

Recently the news about the professor wants to steal David’s project is vividly talked by many people. This issue is supported by David’s friend who mentioned Final year project David almost accomplished. Is there any possibility a Professor from famous university in advance country wants to steal his own student final project? Is it the real motive? We don’t know.

Is there 3rd party in this incident? We also don’t know.

In conclusion the entire David friends and teachers in Indonesia are hard to accept the news without any appropriate evidences. Without these evidences we are not convinced that a brilliant, nice person like David stabbing his own Professor. 

From David’s Friends and teachers: David, now there is nothing we can do besides clearing your image and mention the truth about you. Please rests in peace, we all love you so much.

Author : Klemens Andrianto
Translator & Editor : Felicia Yan


CoPas from : http://manusialempung.blogspot.com/2009/03/truth-behind-david-widjajas-incident.html

Sabtu, 07 Maret 2009

Exorcist - always about ghost?!

Exorcist...,  (exorcismus) biasanya sih diartikan sebagai orang yg dipercaya bisa mengusir setan atau roh jahat dari suatu tempat ataupun orang yg kerasukan setan.

para Exorcist ini bisa menggunakan doa-doa dan hal-hal religius lainnya, seperti mantra, gerak-gerik, simbol, gambar/patung orang suci, jimat, dan yang lainnya. Sang eksorsis seringkali memohon bantuan Tuhan, Yesus dan/atau beberapa malaikat dan malaikat agung lainnya untuk ikut campur di dalam eksorsisme.

Konsep kerasukan setan atau roh jahat dan praktek eksorsisme telah berusia sangat tua dan tersebar dimana-mana, dan mungkin berasal dari berbagai kepercayaan perdukunan prasejarah.

Kitab Perjanjian Baru Kristiani mengikut-sertakan eksorsisme di antara keajaiban-keajaiban yang dilakukan oleh Yesus. Karena hal ini, kerasukan setan ada dalam sistem kepercayaan Kristiani semenjak agama ini lahir, dan eksorsisme masih merupakan praktek yang dikenal di dalam agama Katolik, Ortodoks Timur dan beberapa sekte Protestan. Gereja Inggris juga memiliki seorang eksorsis resmi di tiap keuskupannya.[2]

Setelah Masa Pencerahan, praktek eksorsisme semakin berkurang nilai pentingnya bagi kebanyakan kelompok religius dan penggunaannya semakin berkurang, terutama di masyarakat Barat. Secara umum, di abad ke-20, penggunaannya kebanyakan ditemukan di Eropa Timur dan Afrika, dengan beberapa kasus memperoleh peliputan media massa; kasus Anneliese Michel mungkin merupakan kasus yang paling terbaru daripadanya. Hal ini terjadi terutama karena berkembangnya penelitian di bidang psikologi dan di bidang fungsi dan struktur otak manusia. Banyak kasus yang dulunya dianggap perlu untuk eksorsisme seringkali akhirnya dapat dijelaskan sebagai penyakit mental dan oleh karenanya ditangai sesuai dengan hal tersebut.


Dalam agama Katolik Roma, tidak seperti pembaptisan atau pengakuan dosa, eksorsisme merupakan sebuah ritual yang bukan sebuah sakramen Gereja Katolik. Tidak seperti sebuah sakramen, "integritas dan keberhasilan eksorsisme tidak bergantung pada penggunaan ucapan-ucapan yang kaku dan tepat, ataupun tata cara tindakan yang dilakukan dengan urut dan tepat. Keberhasilannya bergantung pada dua unsur: pemberian hak dari kuasa Gereja yang sah dan sesuai hukum, dan iman sang eksorsis".[6] Namun daripada itu, eksorsisme Katolik masihlah merupakan salah satu ritual eksorsisme yang paling kaku dan terorganisasi dengan ketat daripada ritual yang lainnya. Eksorsisme yang penuh kekhidmatan, menurut Hukum Kanon Gereja Katolik, hanya bisa dilaksanakan oleh seorang imam yang telah ditahbiskan (atau yang lebih tinggi jabatan gerejawinya) dengan ijin tertulis dari uskup setempat, dan hanya dilakukan setelah adanya sebuah pemeriksaan medis untuk menghilangkan kemungkinan bahwa yang terjadi adalah penyakit mental. Catholic Encyclopedia (1908) memerintahkan: "Takhyul seharusnya tidak dicampur-adukkan dengan agama, sebanyak apapun sejarah mereka mungkin pernah bersentuhan, demikian juga sihir, seputih apapun bentuknya, untuk dicampur-adukkan dengan ritus religius yang benar". Hal-hal yang tercantum di dalam Ritus Romawi sebagai petunjuk adanya kemungkinan kerasukan setan diantaranya adalah: berbicara dalam bahasa asing atau kuno yang tidak diketahui oleh orang yang kerasukan setan sebelumnya; kemampuan dan kekuatan supernatural; pengetahuan akan hal-hal yang tersembunyi atau yang terletak jauh dimana orang yang kerasukan tidak mungkin tahu, kebencian akan segala sesuatu yang suci, penghinaan kepada Tuhan yang luar biasa, atau penghujatan terhadap segala sesuatu yang suci dan berhubungan dengan Tuhan.

Gereja Katolik merubah Ritus Eksorsisme pada bulan Januari 1999, walaupun Ritus Eksorsisme tradisional dalam Bahasa Latin tetap diperbolehkan sebagai suatu pilihan. Tindakan eksorsisme dianggap sebagai suatu tugas rohani yang berbahaya. Ritual ini beranggapan bahwa orang-orang yang kerasukan tetap memiliki keinginan bebasnya walaupun setan mungkin telah menguasai tubuh mereka, dan melibatkan doa-doa, pemberkatan-pemberkatan dan undangan-undangan melalui penggunaan dokumen Mengenai Eksorsisme dan Permohonan-permohonan Tertentu. Ucapan-ucapan ritual eksorsisme lainnya yang pernah digunakan di masa lalu diantaranya adalah Vade retro satana dari kaum Benediktin. Di jaman modern, Gereja Katolik sangat jarang memberikan ijin untuk melakukan eksorsisme, dengan lebih menelaah kasus-kasus yang berpotensi dengan anggapan bahwa penyakit mental atau fisik yang sebenarnya terjadi. Dalam kasus-kasus yang ringan, Doa Butiran Santo Mikael seharusnya digunakan.


But, kalo makna exorcist dalam kehidupan gw sendiri adalah, sebuah keberanian yang di berikan oleh Tuhan untuk mengusir dan menolak godaan -godaan setan atau roh jahat yang datang kepada kita, coz.. I belive in GOD..